Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Pegunungan Arfak Turun 6,6% Setahun Terakhir

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 26/06/2024 11:11 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat sebesar 48,23% pada 2023.

Angka tersebut turun 6,6% dari tahun sebelumnya sebesar 54,83%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 0,18%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Pegunungan Arfak lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Pegunungan Arfak yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 48,23% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 6 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat, PoU di Kabupaten Pegunungan Arfak ada di urutan terakhir. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Teluk Bintuni (21,48%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua Barat pada 2023.

  1. Kabupaten Teluk Bintuni: 21,48%
  2. Kabupaten Kaimana: 21,91%
  3. Kabupaten Manokwari: 22,6%
  4. Kabupaten Fak Fak: 24,29%
  5. Kabupaten Manokwari Selatan: 27,0%
  6. Kabupaten Teluk Wondama: 28,47%
  7. Kabupaten Pegunungan Arfak: 48,23%

(Baca: Desember 2023, Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Sulawesi Selatan Rp.416,53 Ribu /Kapita/Bulan)

Data Populer
Lihat Semua