Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Nunukan Capai 19,75% pada 2023

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 14/06/2024 11:18 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mencapai 19,75% pada 2023.

Angka tersebut turun 8,23% dari tahun sebelumnya sebesar 27,98%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 4,98%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Nunukan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Nunukan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 19,75% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 4 kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Utara, PoU di Kabupaten Nunukan ada di urutan terakhir. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Tarakan (12,82%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Utara pada 2023.

  1. Kota Tarakan: 12,82%
  2. Kabupaten Bulungan: 15,43%
  3. Kabupaten Malinau: 16,44%
  4. Kabupaten Tana Tidung: 16,78%
  5. Kabupaten Nunukan: 19,75%

(Baca: Realisasi Anggaran Pembangunan IKN Telan Rp4,8 Triliun per April 2024)

Data Populer
Lihat Semua