Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Pariaman Capai 8,38% pada 2023

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 02/07/2024 11:28 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Pariaman, Sumatera Barat sebesar 8,38% pada 2023.

Angka tersebut naik 0,83% dari tahun sebelumnya sebesar 7,55%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 4,44%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Pariaman lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Pariaman yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 8,38% dari total penduduk.

Dibanding 18 kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Barat, PoU di Kota Pariaman ada di urutan ke-13. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Sawahlunto/sijunjung (5,88%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai (10,62%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Barat pada 2023.

  1. Kabupaten Sawahlunto/sijunjung: 5,88%
  2. Kota Bukit Tinggi: 6,21%
  3. Kabupaten Dharmasraya: 6,25%
  4. Kota Payakumbuh: 6,51%
  5. Kota Padang: 6,52%
  6. Kota Solok: 6,71%
  7. Kota Padang Panjang: 6,81%
  8. Kabupaten Solok: 6,83%
  9. Kabupaten Lima Puluh Kota: 6,85%
  10. Kabupaten Pasaman Barat: 7,21%

(Baca: Desember 2023, Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Sulawesi Selatan Rp.416,53 Ribu /Kapita/Bulan)

Data Populer
Lihat Semua