Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Buton Selatan Turun 2,43% Setahun Terakhir

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 30/06/2024 10:28 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara sebesar 11,65% pada 2023.

Angka tersebut turun 2,43% dari tahun sebelumnya sebesar 14,08%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 3,75%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Buton Selatan lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Buton Selatan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 11,65% dari total penduduk.

Dibanding 16 kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Tenggara, PoU di Kabupaten Buton Selatan ada di urutan ke-11. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Konawe Utara (5,56%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Buton Tengah (17,56%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tenggara pada 2023.

  1. Kabupaten Konawe Utara: 5,56%
  2. Kota Kendari: 6,44%
  3. Kabupaten Kolaka: 7,27%
  4. Kabupaten Kolaka Utara: 7,55%
  5. Kabupaten Konawe: 8,44%
  6. Kabupaten Kep. Konawe: 8,79%
  7. Kabupaten Bombana: 9,62%
  8. Kabupaten Wakatobi: 10,65%
  9. Kota Bau Bau: 10,84%
  10. Kabupaten Kolaka Timur: 11,25%

(Baca: Jumlah Penduduk Kabupaten Maros 398,87 Ribu Jiwa Data per 2023)

Data Populer
Lihat Semua