Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Tangerang Selatan Naik 0,35% dalam 5 Tahun Terakhir

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 26/06/2024 10:25 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Tangerang Selatan, Banten (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Tangerang Selatan, Banten mencapai 1,92% pada 2023.

Angka tersebut naik 0,42% dari tahun sebelumnya sebesar 1,5%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,35%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Tangerang Selatan lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Tangerang Selatan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 1,92% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 7 kabupaten/kota lain di Provinsi Banten, PoU di Kota Tangerang Selatan ada di urutan ke-2. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Tanggerang (1,58%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Lebak (4,82%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Banten pada 2023.

  1. Kota Tanggerang: 1,58%
  2. Kota Tangerang Selatan: 1,92%
  3. Kota Cilegon: 2,19%
  4. Kota Serang: 2,3%
  5. Kabupaten Tanggerang: 2,59%
  6. Kabupaten Serang: 3,23%
  7. Kabupaten Pandeglang: 4,69%
  8. Kabupaten Lebak: 4,82%

(Baca: BPS: Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Jawa Barat Naik 2,73 Persen (Data Desember 2023))

Data Populer
Lihat Semua