Hanya 3,77% Sampah Plastik Kemasan yang Diolah di Jakarta
Lingkungan![1](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/2021/12/29/2021_12_29-14_55_44_09378b4d2356621cadf5fa518a3d72f8.jpeg)
![databoks logo](https://cdn1.katadata.co.id/template/databoks_template_v2/images/rightbody.png)
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Laporan Waste4Change menunjukkan pengolahan sampah plastik fleksibel masih rendah di Jakarta. Bahkan, sampah yang diolah tidak sampai 5%.
Sampah plastik fleksibel adalah kemasan yang dibentuk dari aluminium foil, film plastik, selopan, film plastik berlapis aluminium dan lainnya. Kemasan ini dapat berbentuk lembaran, kantong, sachet, dan lain-lain.
Sampah plastik kemasan dapat mencapai 279,63 ton per hari. Dari total tersebut, hanya 3,77% sampah yang diolah. Rinciannya, 2,99% didaur ulang dan 0,78% untuk pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
Sisanya, 87,52% sampah tetap di Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantar Gebang. Lalu, ada 8,72% sampah plastik kemasan tidak terkelola sama sekali.
Waste4Change melakukan penelitian ini pada Maret-Juni 2021 di DKI Jakarta dengan pengecualian Kepulauan Seribu. Cakupan alur sampah plastik kemasan ini dibatasi pada pengelolaan sampah pasca konsumsi domestik.
(baca: Bukan Plastik, Ini Jenis Sampah Terbanyak di Bali pada 2021)