10 Perusahaan Tekno dan Startup dengan PHK Massal Terbesar 2024

Ketenagakerjaan
1
Erlina F. Santika 13/06/2024 16:43 WIB
10 Perusahaan Teknologi dan Startup Global dengan Pemutusan Hubungan Kerja/PHK Terbanyak (Januari-Juni 2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) perusahaan teknologi dan startup kembali terjadi. Kabar terbaru, PT Tokopedia Tbk bakal memecat 450 pekerjanya pada Juni 2024. Pemecatan diputuskan oleh induk TikTok, ByteDance, yang merupakan pengendali baru perusahaan.

Di samping soal pemecatan, Tokopedia dikabarkan bakal menutup sejumlah layanannya. Atas dasar rumor tersebut, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pun memberikan klarifikasi.

Melansir Katadata, Sekretaris Perusahaan GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan perusahaan bukan pemegang saham pengendali minoritas. Terkait kabar PHK massal tersebut, GOTO mengatakan bahwa Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas dari organisasi mereka.

"Segala keputusan yang diambil oleh Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen perusahaan tersebut," kata Koesoemohadiani dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (13/6/2024).

Dia menambahkan, GOTO meyakini manajemen Tokopedia dapat mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehubungan dengan pengelolaan kegiatan usahanya. Selain itu, Koesoemohadiani membantah adanya penghentian layanannya. "Sepanjang pengetahuan terbaik GOTO, tidak ada rencana penghentian hampir 80% layanan Tokopedia," katanya.

Pemecatan massal Tokopedia bakal menambah daftar panjang PHK di perusahaan teknologi dan startup. PHK besar-besaran memang masih terjadi sejak awal tahun hingga bulan ini, berdasarkan data yang dikoleksi Layoffs.fyi.

Tesla menjadi perusahaan dengan pemangkasan karyawan terbanyak, yakni lebih dari 10% tenaga kerjanya secara global atau setara 14.000 pekerja pada April 2024. Alasannya, produsen mobil listrik ini mengalami perlambatan permintaan dan adanya tekanan harga, menurut The Guardian.

Bos Tesla, Elon Musk, mengumumkan keputusan dalam sebuah memo yang pertama kali dilaporkan oleh Elektrek. Musk bilang, Tesla memang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tapi akibatnya ada peran ganda dan fungsi pekerjaan di divisi tertentu.

"Tidak ada yang lebih saya benci, tapi ini harus dilakukan. Hal ini akan membuat kami menjadi ramping, inovatif dan siap menghadapi siklus fase pertumbuhan berikutnya," kata orang terkaya di dunia itu saat merespons isu PHK.

Kedua adalah SAP yang memecat 8.000 pekerjanya. Ketiga, Dell, yang memecat 6.000 pekerjanya.

Cisco, perusahaan teknologi komunikasi dari Amerika Serikat, mengisi posisi keempat dengan jumlah PHK sebesar 4.250 pekerja. Kelima, Toshiba, yang memecat 4.000 pekerjanya.

Sisanya ada Paytm dari India, Getir dari Turki, Xerox, PayPal, dan Fartfecth dari Inggris seperti terlihat pada grafik.

Perusahaan besar lainnya seperti Microsoft pun melakukan pemecatan kepada 1.900 pekerjanya, menempati urutan 11 pada daftar PHK Layoffs.fyi. Sementara Google memecat 1.000 orangnya, berada di posisi 16.

(Baca juga: PHK Startup dan Tekno Global Masih Marak, Ini Riwayat 2 Tahun Terakhir)

Data Populer
Lihat Semua