Mayoritas Perusahaan Fintech Indonesia Pakai Layanan Data Center Alibaba Cloud
Teknologi & Telekomunikasi![1](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/2022/04/08/2022_04_08-22_31_52_f81699d16f2f9a8ba3a9278bdfc166ef.jpg)
![databoks logo](https://cdn1.katadata.co.id/template/databoks_template_v2/images/rightbody.png)
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Berdasarkan laporan survei Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), mayoritas atau 56% responden perusahaan fintech di dalam negeri memercayakan urusan manajemen data mereka kepada pihak ketiga.
Sementara, 44% responden perusahaan fintech sisanya memiliki pusat data atau data center sendiri.
Dari kelompok yang bekerja sama dengan pihak ketiga, mayoritasnya menggunakan layanan data center Alibaba Cloud, dengan proporsi mencapai 28,6%.
Selain Alibaba Cloud, layanan data center yang banyak digunakan perusahaan fintech Indonesia adalah Amazon Web Service (14,3%), Indo Internet (11,9%), Lintasarta (7,1%), Telkom Sigma (7,1%), Google Cloud (4,8%), GWS Cloud (2,4%), dan lain-lainnya (23,8%).
Survei itu juga menunjukkan, sebanyak 77,3% responden tidak pernah mengganti layanan data center yang mereka gunakan. Kemudian 92,9% data center pihak ketiga berada di Jabodetabek.
Aftech melakukan survei ini bersama Katadata Insight Center (KIC), dengan melibatkan 75 responden perwakilan perusahaan anggota Aftech. Survei dilakukan pada kuartal II-2023 melalui kuesioner online.
Mayoritas perusahaan yang terlibat dalam survei berlokasi di Jabodetabek (92%), diikuti Yogyakarta dan Surabaya (1,3%). Dari segi jumlah karyawan, mayoritas perusahaan memiliki kurang dari 50 karyawan (50,6%), diikuti 51-100 karyawan (24%).
(Baca: Layanan Cloud Bisa Pangkas Biaya Operasional IT? Ini Surveinya)